Dalam perjalanan hidup, seringkali kita berhadapan pada pertanyaan mendalam tentang ikhlas dalam beramal. Apakah kita sungguh-sungguh ikhlas dalam amalan kita? Apakah kita menerima dengan tulus fenomena bahwa amalan kecil bisa mendapat pahala besar karena niat yang ikhlas, sementara amalan besar bisa mendapat pahala yang kecil karena kelalaian kita?
Sebuah kisah dari zaman dahulu menggambarkan betapa pentingnya ikhlas dalam amalan. Kisah seorang pemuda yang ingin memberikan sedekah kepada orang miskin, namun ia hanya memiliki sepotong roti. Dengan ikhlas, ia memutuskan untuk membagi roti itu dengan orang lain yang membutuhkan. Ketika roti itu terpotong, ia menemukan uang di dalamnya. Uang tersebut cukup untuk memberikan makan kepada banyak orang miskin.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa kesederhanaan amalan tidak selalu sejalan dengan ukuran pahala. Yang penting adalah ikhlas dalam niat kita. Amalan kecil bisa menjadi besar di mata Allah jika dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas.
Namun, tidak jarang kita terjebak dalam sikap yang mengukur amalan dari sudut pandang material. Kadang-kadang kita cenderung melakukan amalan besar dengan motif yang kurang ikhlas. Mungkin kita ingin dipuji oleh orang lain atau mencari keuntungan duniawi. Akibatnya, meskipun amalan tersebut besar dalam ukuran dunia, pahalanya bisa jadi kecil di sisi Allah.
Jadi, bagaimana kita bisa memastikan bahwa amalan kita dilandasi oleh ikhlas yang tulus? Salah satu cara adalah dengan selalu merenungi niat kita sebelum melakukan suatu amal. Kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah kita melakukan amalan ini semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah, ataukah ada motif lain di baliknya?
Selain itu, penting untuk selalu berusaha meningkatkan kesadaran diri kita tentang pentingnya ikhlas dalam beramal. Kita harus ingat bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dalam hati kita, dan Dia akan memberikan pahala sesuai dengan keikhlasan niat kita.
Jadi, mari kita jadikan ikhlas sebagai landasan utama dalam setiap amalan kita. Kita tidak perlu terlalu khawatir tentang seberapa besar atau kecilnya amalan yang kita lakukan. Yang terpenting adalah kemurnian niat kita. Dengan ikhlas, setiap amalan kecil pun bisa menjadi besar di sisi Allah, dan setiap amalan besar akan mendapat pahala yang sepadan dengan keikhlasannya. [tha]
Baca artikel menarik lainnya yayasan Giat Aksi Sejahtera https://gas.or.id/newsartikel/