Shalat Tahajud, ibadah sunnah yang dikerjakan pada sepertiga malam terakhir setelah bangun dari tidur, sering disebut sebagai “jembatan menuju kemuliaan.” Lebih dari sekadar amalan spiritual, praktik rutin shalat Tahajud telah terbukti membawa dampak luar biasa bagi kesehatan holistik seorang Muslim, mencakup dimensi kejiwaan (mental) dan jasmani (fisik).

Mengorbankan kenyamanan tidur untuk berinteraksi dengan Sang Pencipta di keheningan malam bukanlah tanpa imbalan. Keutamaan dan manfaat Shalat Tahajud telah banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis, serta didukung oleh temuan dalam bidang psikologi dan kesehatan.

Manfaat Spiritual dan Kejiwaan (Mental)

Inti dari Shalat Tahajud adalah kedekatan hamba dengan Allah SWT. Manfaat spiritual ini kemudian memancar menjadi kekuatan mental yang stabil.

1. Sumber Ketenangan dan Pengurang Stres

Waktu sepertiga malam adalah saat yang paling hening, memungkinkan seseorang untuk berkonsentrasi penuh dan khusyuk. Dalam Hadis Riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa shalat malam mendatangkan ketenangan. Secara psikologis, fokus pada doa dan dzikir dapat berfungsi sebagai meditasi mendalam, yang:

• Menurunkan Kortisol: Ibadah yang khusyuk dan ikhlas dapat membantu mengurangi sekresi hormon kortisol (hormon stres), sehingga menurunkan tingkat kecemasan, kegelisahan, dan risiko depresi.
• Menghadirkan Rasa Aman: Keyakinan bahwa Allah turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa (sebagaimana hadis Bukhari dan Muslim) secara otomatis menghilangkan rasa putus asa dan kekhawatiran yang berkepanjangan.

2. Sarana Pengampunan dan Pencegah Dosa

Tahajud adalah waktu mustajab untuk bertaubat. Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah kalian melaksanakan shalat malam, karena ia adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, dan ia juga dapat mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa-dosa, serta menghindarkan diri dari perbuatan dosa.” (HR. Tirmidzi). Rasa terampuni ini membebaskan jiwa dari beban rasa bersalah dan mendorong konsistensi untuk menjauhi maksiat.

3. Meningkatkan Kewibawaan dan Derajat (Maqaman Mahmuda)

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra ayat 79, yang artinya: “Dan pada sebagian malam hari bertahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” Kedudukan terpuji (Maqaman Mahmuda) tidak hanya di akhirat, tetapi juga dalam kehidupan duniawi berupa kemuliaan, kehormatan, dan kewibawaan di mata sesama.

Manfaat Jasmani (Fisik) dan Kesehatan

Selain dampak spiritual, waktu dan gerakan Shalat Tahajud juga memberikan keuntungan kesehatan yang signifikan.

1. Peningkatan Daya Tahan Tubuh (Imunitas)

Beberapa penelitian ilmiah di bidang psiko-neuroimunologi menunjukkan bahwa Shalat Tahajud yang dilakukan secara rutin dan ikhlas dapat meningkatkan respons ketahanan tubuh imunologik, khususnya meningkatkan kadar imunoglobulin. Imunitas yang kuat adalah benteng utama tubuh untuk mencegah berbagai penyakit.

2. Detoksifikasi Udara dan Kesehatan Paru-Paru

Shalat Tahajud dilakukan pada sepertiga malam terakhir, waktu di mana udara masih sangat bersih dan kaya oksigen karena belum tercemar polusi aktivitas pagi. Menghirup udara segar pada waktu tersebut saat bangun dan berwudu sangat baik untuk kesehatan paru-paru dan melancarkan peredaran darah.

3. Mencegah Penyakit Kronis

Hadis riwayat Tirmidzi secara eksplisit menyatakan bahwa shalat malam dapat menghindarkan diri dari penyakit. Hal ini didukung oleh temuan medis bahwa penurunan kadar hormon stres (kortisol) yang diakibatkan oleh ketenangan Tahajud dapat mengurangi risiko berbagai penyakit fisik yang dipicu stres, termasuk:

• Hipertensi (tekanan darah tinggi)
• Pembengkakan jantung
• Gagal ginjal
• Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan metabolisme.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Produktivitas

Meskipun terasa berat untuk bangun, rutinitas Tahajud dapat meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan karena tidur menjadi teratur. Selain itu, kondisi mental yang damai dan tubuh yang bugar setelah ibadah dapat meningkatkan energi, fokus, dan produktivitas dalam menjalani aktivitas di siang hari.