Hidayah, atau petunjuk dari Allah, adalah anugerah yang paling berharga bagi setiap Muslim. Ia datang dalam berbagai bentuk dan melalui berbagai cara. Dalam perjalanan spiritual seorang hamba, hidayah bisa datang melalui tiga pintu utama: mendengar dengan telinga, melihat dengan mata, dan memahami dengan hati. Mari kita telaah lebih dalam bagaimana ketiga pintu ini membuka jalan menuju hidayah.
1. Mendengar dengan Telinga
Pintu pertama hidayah adalah melalui apa yang kita dengar. Telinga adalah salah satu indera utama yang digunakan Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Banyak dari kita pertama kali mengenal Islam atau memperdalam pemahaman kita tentang agama melalui mendengarkan:
- Al-Quran, Mendengarkan tilawah Al-Quran bisa menenangkan jiwa dan membawa hidayah. Ayat-ayat Al-Quran memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan memberikan pencerahan. Allah SWT berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf: 204).
- Khutbah dan Ceramah, Mendengarkan khutbah Jumat, ceramah, atau kajian agama dapat menjadi sarana untuk menerima hidayah. Ucapan ulama dan cendekiawan Islam sering kali membuka wawasan dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam.
- Nasihat dan Pengingat, Sering kali, nasihat dari orang-orang terdekat, seperti keluarga atau teman, bisa menjadi pintu hidayah. Mendengarkan nasihat yang baik dan pengingat tentang kewajiban agama dapat membawa seseorang lebih dekat kepada Allah.
2. Melihat dengan Mata
Pintu kedua adalah melalui apa yang kita lihat dengan mata kita. Penglihatan adalah cara lain yang digunakan Allah untuk menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya dan memimpin kita menuju kebenaran:
- Keindahan Alam, Melihat keindahan alam ciptaan Allah dapat membawa seseorang kepada kesadaran akan kebesaran dan kekuasaan-Nya. Pemandangan gunung, lautan, langit, dan bintang-bintang adalah tanda-tanda yang jelas bagi mereka yang mau merenung.
- Perilaku Orang Shalih, Melihat contoh dari orang-orang shalih yang menjalani kehidupan dengan penuh keimanan dan ketakwaan dapat menjadi inspirasi. Tindakan dan perilaku mereka adalah bukti nyata dari ajaran Islam yang hidup.
- Peristiwa Hidup, Kadang-kadang, melihat atau mengalami peristiwa tertentu, seperti keajaiban hidup, keselamatan dari bahaya, atau momen-momen kritis, bisa menjadi cara Allah memberikan hidayah. Peristiwa-peristiwa ini sering kali menggugah kesadaran kita dan membawa kita lebih dekat kepada-Nya.
3. Memahami dengan Hati
Pintu ketiga adalah melalui pemahaman yang mendalam dengan hati. Hidayah yang masuk ke dalam hati adalah yang paling kuat dan permanen, karena ia melibatkan penerimaan dan keyakinan yang tulus:
- Tafakkur dan Tadabbur, Merenungkan ciptaan Allah dan memikirkan makna kehidupan dapat membuka pintu hidayah. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.” (QS. Al-Imran: 190).
- Keikhlasan dalam Berdoa, Berdoa dengan ikhlas dan tulus meminta petunjuk dari Allah adalah cara untuk membuka hati kita bagi hidayah. Ketika seseorang memohon hidayah dengan sepenuh hati, Allah akan menjawab doanya.
- Mengalami dan Merasakan, Hidayah sering kali datang melalui pengalaman hidup yang mendalam. Ketika seseorang menghadapi cobaan dan ujian dengan sabar dan tawakkal, hatinya menjadi lebih terbuka untuk menerima petunjuk dari Allah.
Hidayah adalah anugerah yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya melalui berbagai cara. Dengan mendengarkan dengan telinga, melihat dengan mata, dan memahami dengan hati, kita dapat menerima petunjuk dan bimbingan menuju jalan yang benar. Sebagai Muslim, kita harus selalu berusaha membuka ketiga pintu ini, agar hidayah Allah dapat masuk dan mengarahkan kita kepada kehidupan yang penuh berkah dan ridha-Nya. Mari kita berdoa agar Allah senantiasa memberikan kita hidayah dan kekuatan untuk mengikuti jalan-Nya. [tha]
Baca artikel menarik lainnya yayasan Giat Aksi Sejahtera https://gas.or.id/newsartikel/