Dalam kehidupan sehari-hari, kekhawatiran tentang rezeki sering kali menjadi bagian dari pikiran kita. Bagaimana kita akan memenuhi kebutuhan, mencapai cita-cita, dan meraih kesejahteraan adalah pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul. Namun, sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk memiliki keyakinan kuat bahwa rezeki kita sudah diatur oleh Allah SWT. Penggalan kalimat yang indah mengatakan, “Rezekimu akan mengikutimu, jika diumpamakan kehidupan ini adalah jarum, maka rezeki adalah benang yang mendatangi kita dari lubangnya, dan janganlah kita khawatir karena Allah Maha Pemberi Rezeki.”
Keyakinan pada Ketetapan Allah
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6). Ayat ini menegaskan bahwa Allah telah menjamin rezeki bagi setiap makhluk-Nya. Tidak ada satu pun yang terlupakan atau terabaikan. Allah, dengan kebijaksanaan dan kasih sayang-Nya, mengetahui kebutuhan setiap hamba dan menyediakan rezeki yang sesuai untuk mereka.
Hidup sebagai Jarum dan Rezeki sebagai Benang
Mengumpamakan kehidupan sebagai jarum dan rezeki sebagai benang yang mengikuti lubangnya adalah gambaran yang sangat relevan. Jarum adalah alat yang tajam, terarah, dan memiliki tujuan jelas dalam menjalankan fungsinya. Begitu pula dengan kehidupan kita; ketika kita menjalani hidup dengan tekad, tujuan yang jelas, dan berusaha keras, rezeki akan datang mengikuti seperti benang yang melalui lubang jarum.
Tidak Perlu Khawatir tentang Rezeki
Kekhawatiran tentang rezeki sering kali berasal dari ketidakpastian masa depan dan ketakutan akan kekurangan. Namun, Allah SWT mengingatkan kita untuk tidak khawatir. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung yang keluar pada pagi hari dengan perut kosong dan kembali pada petang hari dengan perut kenyang.” (HR. Tirmidzi).
Hadis ini mengajarkan kita untuk bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha. Seperti burung yang berusaha mencari makan setiap hari dengan keyakinan bahwa Allah akan mencukupi kebutuhannya, kita pun harus menjalani hidup dengan usaha dan doa, yakin bahwa Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan ketetapan-Nya.
Mengambil Pelajaran dan Bertindak
- Berusaha dan Bertawakal, Sebagai manusia, kewajiban kita adalah berusaha sebaik mungkin dalam segala hal yang kita lakukan. Setelah itu, kita harus bertawakal kepada Allah, menyerahkan hasilnya kepada-Nya.
- Menghargai Nikmat Kecil, Sering kali kita lupa mensyukuri nikmat-nikmat kecil dalam hidup kita. Setiap rezeki, sekecil apa pun, adalah anugerah dari Allah yang patut kita syukuri.
- Menghindari Kekhawatiran Berlebihan, Khawatir akan rezeki adalah hal yang wajar, tetapi tidak boleh berlebihan hingga membuat kita lupa akan kebesaran Allah sebagai Maha Pemberi Rezeki. Kita harus belajar untuk tenang dan percaya bahwa Allah selalu bersama kita.
Rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah akan selalu mengikuti kita di mana pun kita berada, seperti benang yang mengikuti jarum. Tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan karena Allah adalah Maha Pemberi Rezeki. Dengan menjalani hidup dengan usaha, doa, dan tawakal, kita bisa yakin bahwa Allah akan mencukupi kebutuhan kita. Mari kita tingkatkan rasa syukur dan keyakinan kita kepada Allah, karena dengan keyakinan itulah kita akan menemukan ketenangan dan keberkahan dalam setiap langkah kehidupan kita. [tha]
Baca artikel menarik lainnya yayasan Giat Aksi Sejahtera https://gas.or.id/newsartikel/