Yayasan Giat Aksi Sejahtera

Logo gas PNG
shalat sunnah

Shalat Sunnah, Penyempurna Shalat Fardhu dan Kunci Kedekatan dengan Allah

Sebagai seorang Muslim, kita diwajibkan untuk melaksanakan shalat fardhu lima waktu. Namun, Islam juga menganjurkan kita untuk memperkaya ibadah dengan shalat-shalat sunnah. Shalat sunnah adalah ibadah tambahan yang tidak wajib, tetapi memiliki banyak keutamaan. Ia berfungsi sebagai penyempurna shalat wajib, menambal kekurangan yang mungkin ada, dan menjadi jalan bagi seorang hamba untuk lebih dekat dengan Rabb-nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, maka sungguh ia telah beruntung dan sukses. Apabila shalatnya rusak, maka sungguh ia telah merugi dan gagal. Jika ada sedikit kekurangan dalam shalat fardhu-nya, maka Rabb berfirman, ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah?’ Kemudian kekurangan shalat fardhu-nya disempurnakan dari shalat sunnahnya. Kemudian demikianlah seluruh amal perbuatan lainnya.” (HR. Tirmidzi).

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya shalat sunnah sebagai “tabungan” yang akan menyempurnakan shalat fardhu kita di hari akhirat nanti.


Jenis-jenis Shalat Sunnah yang Paling Dianjurkan

Ada berbagai macam shalat sunnah yang bisa kita amalkan. Beberapa di antaranya sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan besar:

1. Shalat Sunnah Rawatib

Shalat Rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelum (qabliyah) maupun sesudah (ba’diyah). Shalat ini adalah yang paling sering diamalkan oleh Rasulullah SAW.

  • Rawatib Muakkad (Sangat Ditekankan):
    • Dua rakaat sebelum shalat Subuh
    • Dua rakaat sebelum shalat Zuhur
    • Dua rakaat sesudah shalat Zuhur
    • Dua rakaat sesudah shalat Maghrib
    • Dua rakaat sesudah shalat Isya
    Keutamaan shalat ini sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa shalat 12 rakaat dalam sehari semalam (yaitu shalat Rawatib), maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim).

2. Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Ini adalah waktu terbaik untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan. Shalat Tahajud adalah shalat yang sangat ditekankan dan merupakan kebiasaan para shalihin. Allah berfirman, “Dan pada sebagian malam hari, shalat Tahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79).

3. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha dikerjakan setelah terbit matahari hingga menjelang masuk waktu Zuhur. Shalat ini dikenal sebagai “shalat pembuka rezeki.” Rasulullah SAW bersabda bahwa shalat Dhuha dapat menggantikan sedekah seluruh persendian tubuh kita. Ini adalah amalan ringan yang bisa dilakukan di sela-sela kesibukan pagi.

4. Shalat-shalat Sunnah Lainnya

  • Shalat Istikharah: Shalat untuk memohon petunjuk dari Allah dalam mengambil keputusan penting.
  • Shalat Tasbih: Shalat yang di dalamnya dibaca tasbih sebanyak 300 kali.
  • Shalat Tahiyatul Masjid: Shalat dua rakaat saat memasuki masjid sebelum duduk.
  • Shalat Awwabin: Shalat sunnah yang dilakukan antara shalat Maghrib dan Isya.

Menjadikan Shalat Sunnah sebagai Kebiasaan

Membiasakan diri dengan shalat sunnah bukan hanya sekadar menambah pahala, tetapi juga membentuk karakter. Shalat sunnah melatih kedisiplinan, kesabaran, dan ketenangan batin. Dengan rutin melaksanakannya, kita akan merasa lebih dekat dengan Allah, hati menjadi lebih tenang, dan hidup terasa lebih berkah.

Mari kita jadikan shalat sunnah sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian kita. Ia adalah investasi spiritual yang paling berharga, yang buahnya akan kita petik di dunia dan di akhirat.

Shalat Sunnah, Penyempurna Shalat Fardhu dan Kunci Kedekatan dengan Allah

Sebagai seorang Muslim, kita diwajibkan untuk melaksanakan shalat fardhu lima waktu. Namun, Islam juga menganjurkan kita untuk memperkaya ibadah dengan shalat-shalat sunnah. Shalat sunnah adalah ibadah tambahan yang tidak wajib, tetapi memiliki banyak keutamaan. Ia berfungsi sebagai penyempurna shalat wajib, menambal kekurangan yang mungkin ada, dan menjadi jalan bagi seorang hamba untuk lebih dekat dengan Rabb-nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, maka sungguh ia telah beruntung dan sukses. Apabila shalatnya rusak, maka sungguh ia telah merugi dan gagal. Jika ada sedikit kekurangan dalam shalat fardhu-nya, maka Rabb berfirman, ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah?’ Kemudian kekurangan shalat fardhu-nya disempurnakan dari shalat sunnahnya. Kemudian demikianlah seluruh amal perbuatan lainnya.” (HR. Tirmidzi).

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya shalat sunnah sebagai “tabungan” yang akan menyempurnakan shalat fardhu kita di hari akhirat nanti.


Jenis-jenis Shalat Sunnah yang Paling Dianjurkan

Ada berbagai macam shalat sunnah yang bisa kita amalkan. Beberapa di antaranya sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan besar:

1. Shalat Sunnah Rawatib

Shalat Rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelum (qabliyah) maupun sesudah (ba’diyah). Shalat ini adalah yang paling sering diamalkan oleh Rasulullah SAW.

  • Rawatib Muakkad (Sangat Ditekankan):
    • Dua rakaat sebelum shalat Subuh
    • Dua rakaat sebelum shalat Zuhur
    • Dua rakaat sesudah shalat Zuhur
    • Dua rakaat sesudah shalat Maghrib
    • Dua rakaat sesudah shalat Isya
    Keutamaan shalat ini sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa shalat 12 rakaat dalam sehari semalam (yaitu shalat Rawatib), maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim).

2. Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Ini adalah waktu terbaik untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan. Shalat Tahajud adalah shalat yang sangat ditekankan dan merupakan kebiasaan para shalihin. Allah berfirman, “Dan pada sebagian malam hari, shalat Tahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79).

3. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha dikerjakan setelah terbit matahari hingga menjelang masuk waktu Zuhur. Shalat ini dikenal sebagai “shalat pembuka rezeki.” Rasulullah SAW bersabda bahwa shalat Dhuha dapat menggantikan sedekah seluruh persendian tubuh kita. Ini adalah amalan ringan yang bisa dilakukan di sela-sela kesibukan pagi.

4. Shalat-shalat Sunnah Lainnya

  • Shalat Istikharah: Shalat untuk memohon petunjuk dari Allah dalam mengambil keputusan penting.
  • Shalat Tasbih: Shalat yang di dalamnya dibaca tasbih sebanyak 300 kali.
  • Shalat Tahiyatul Masjid: Shalat dua rakaat saat memasuki masjid sebelum duduk.
  • Shalat Awwabin: Shalat sunnah yang dilakukan antara shalat Maghrib dan Isya.

Menjadikan Shalat Sunnah sebagai Kebiasaan

Membiasakan diri dengan shalat sunnah bukan hanya sekadar menambah pahala, tetapi juga membentuk karakter. Shalat sunnah melatih kedisiplinan, kesabaran, dan ketenangan batin. Dengan rutin melaksanakannya, kita akan merasa lebih dekat dengan Allah, hati menjadi lebih tenang, dan hidup terasa lebih berkah.

Mari kita jadikan shalat sunnah sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian kita. Ia adalah investasi spiritual yang paling berharga, yang buahnya akan kita petik di dunia dan di akhirat.

Artikel Lainnya