Dalam perjalanan hidup, sering kali kita dihadapkan pada tantangan untuk menemukan keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Ayat Al-Quran dalam Surah Al-Qasas (77) menegaskan pentingnya menghargai kenikmatan duniawi: “Dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” Namun, bagaimana kita bisa menjaga keseimbangan antara dua dimensi ini?
Pernyataan dari Syekh Ali al-Tantawi memberikan sudut pandang yang bijak dalam hal ini: “Janganlah kita melupakan urusan dunia kita selama hal itu membantu kita dalam beribadah. Dan jangan pula melupakan urusan akhirat kita jika kita sudah berurusan dengan dunia.” Pernyataan ini mencerminkan prinsip bahwa urusan dunia dan akhirat bukanlah dua entitas yang terpisah secara mutlak, tetapi saling terkait dan dapat saling memperkuat.
Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa dunia ini adalah tempat di mana kita menjalani kehidupan sehari-hari. Kita memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasar kita dan keluarga, serta menjalankan peran kita dalam masyarakat. Dalam proses ini, kita diizinkan untuk menikmati kenikmatan duniawi yang Allah SWT anugerahkan kepada kita. Namun, kita tidak boleh terbuai oleh kesenangan dunia sehingga melupakan tujuan utama kita, yaitu mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Di sisi lain, urusan akhirat juga memerlukan perhatian yang serius. Kita harus mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian, di mana amal perbuatan kita di dunia akan menjadi penentu nasib kita. Oleh karena itu, tidaklah bijaksana untuk sepenuhnya terfokus pada urusan dunia tanpa memperhatikan akhirat. Sebaliknya, kita harus mengintegrasikan kesadaran akan akhirat dalam setiap tindakan dan keputusan kita di dunia.
Bagaimana cara mencapai keseimbangan yang sehat antara urusan dunia dan akhirat?
Pertama-tama, penting untuk memiliki prioritas yang jelas. Meskipun urusan dunia memang penting, namun kepentingan akhirat haruslah menjadi prioritas utama. Dengan memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT melalui ibadah, kita akan mendapatkan pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana menyikapi dunia ini dengan bijaksana.
Kedua, kita harus memiliki kesadaran yang kontinu akan akhirat. Setiap tindakan dan keputusan kita di dunia haruslah dipertimbangkan dengan memperhatikan konsekuensi akhiratnya. Dengan menyadari bahwa kehidupan ini hanya sementara, kita akan lebih mampu menempatkan urusan dunia dalam perspektif yang benar.
Ketiga, kita harus memanfaatkan urusan dunia sebagai sarana untuk mencapai keberkahan akhirat. Misalnya, dengan menggunakan harta kita untuk bersedekah dan menolong sesama, kita dapat mengumpulkan pahala yang akan menjadi investasi berharga di akhirat. Begitu pula, dengan menjalankan tugas-tugas dunia kita dengan baik dan penuh dedikasi, kita dapat mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dalam menjalani kehidupan ini.
Dengan memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan keseimbangan yang sehat antara urusan dunia dan akhirat. Dengan menjalani kehidupan yang seimbang, kita dapat mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat, serta meraih kesuksesan sejati dalam pandangan Allah SWT. [tha]
Baca artikel menarik lainnya yayasan Giat Aksi Sejahtera di https://gas.or.id/newsartikel/