Yayasan Giat Aksi Sejahtera

Logo gas PNG

Sosok Lasminigrat Google Doodle Hari Ini, Siapakah Beliau?

Raden Ayun Lasminigrat Tokoh Intelektual Pertama

Hari ini Rabu, 29 Maret 2023, Google Doodle memperlihatkan ilustrasi perempuan. Sosok perempuan itu ialah Raden Ayu Lasminigrat. Ia merupakan pejuang emansipasi perempuan pertama dari tanah Sunda, sebelum era R.A Kartini. Ia lahir pada 29 Maret 1854, wafat di usia 49 tahun pada 10 April 1854. Lasminingrat adalah putri bungsu dari pasangan suami istri Raden Haji Muhamad Musa, perintis kesustraan cetak Sunda, pengarang, ulama dan tokoh Sunda dengan Raden Ayu Ria.

Lasminigrat sendiri dikenal memiliki kecerdasan yang luar biasa dan mendapat pendidikan di sekolah Belanda di daerah Sumedang dahulu kala. Lasminingrat tokoh perempuan intelektual pertama di Indonesia. Dua bidang yang menjadi perhatian utamanya adalah dunia penulisan pendidikan bagi kaum perempuan. Ia telah menerbitkan sebuah buku berjudul Landsdrukkerji dengan judul Tjarita Erman yang merupakan terjemahan dari Chrisoph von Schmid pada 1875 yang kemudian buku tersebut dicetak sebanyak 6.015 eksemplar dengan menggunakan aksara Jawa. Pada tahun berikutnya 1876 terbit karyanya yang kedua, diberi judul Warnasari atawa Roepa-roepa Dongeng. Pada tahun 1875, karyanya tersebut menjadi salah satu buku pelajaran di kota Garut yang kemudian tersebar hingga keluar daerah jawa dan di terjemahkan kembali ke dalam bahasa Melayu.

Selanjutnya, ia fokus memperjuangkan pendidikan bagi perempuan Sunda. Cita-citanya terwujud pada 1907 dengan mendirikan sekolah Keutamaan Istri di ruang gamelan Pendopo, Garut. Sekolah tersebut berkembang pesat dan memiliki anak didik sebanyak 200 orang pada 1911. Pada 1913, Pemerintahan Hindia Belanda memberikan pengesahan kepada sekolah itu.

Nama Raden Ayu Lasminingrat tidak pernah terdengar, baik dalam sejarah pergerakan kaum perempuan atau wanita, mapun dalam sejarah Nasional Indonesia. Namanya tenggelam dibawah nama tiga tokoh wanita seperti R.A Kartini, Raden Dewi Sartika, dan Rahman El-Yunusiyah. Disamping itu jejak Lasminigrat masih dapat dilihat dari sekolah hasil perjuangannya, yang kini masih berdiri di salah satu sudut kota Garut. Bangunan sekolah itu oleh pemerintah provinsi telah ditetapkan sebagai salah satu Bangunan Cagar Budaya di kota Garut. [tha]

Baca artikel menarik lainnya Giat Aksi Sejahtera di https://gas.or.id/newsartikel/

Artikel Lainnya